Balik lagi~ YEEEE satu hari 2 pos... harusnya lebih sering lagi ya hahahahahaha
ok, baru-baru ini aku baru aja baca 23 Episentrum karya Adenita.
ini buku unik loh, dalam satu buku ada 2 buku, 2 in 1 gitu. Yang pertama warnanya biru, isinya cerita awal mula nama 23 Episentrum yang berawal dari impian seorang Awan Angkasa dengan Matari. Mereka mengejar impian mereka dengan usaha keras juga tak lupa berdoa. Di cerita awal ini juga disuguhkan banyak tokoh yang kukira bakal berperan banyak taunya tidak. Bahkan aku tidak menyangka bahwa Matari adalah tokoh utamanya (bisa dibilang begitu). Cerita 23 Episentrum ini mempunyai banyak nilai moral terutama untuk remaja-remaja yang masih labil emosinya. Yang masih ngeluh. Yang masih yang jelek-jelek di pelihara (haha) termasuk aku, setelah baca buku ini, akhirnya ngerti gimana orang-orang itu ngejar yang namanya pendidikan bahkan sampe mempermalukan diri sendiri, juga ngejar impian mereka, pentingnya cinta.
Pokoknya pas banget judulnya 23 Episentrum, perjalanan mata, hari dan hati :)
Buku yang keduanya warnanya pink atau merah muda gitu, judulnya Suplemen 23 Episentrum. Jadi buku ini tambahan untuk kita lebih bersyukur lagi terhadap hidup kita. Aku belum sempet baca yang suplemen ini karena terhalang oleh waktu, tapi sekilas kulihat bakalan keren. Isinya berupa orang-orang beserta kisah dan pekerjaannya yang patut diacungi jempol. Aku baca sekilas tentang seorang sarjana tekhnik ITB yang akhirnya memutuskan menjadi guru, dari awal katanya saja aku sudah yakin bahwa buku ini akan menemani hari-hariku. Kuingat dalam hati.
Terlebih dari itu, dalam buku ini aku mempelajari sesuatu, yaitu perkataan seorang guru yaitu Pak Muktar pada muridnya yang sudah sukses tapi tak bisa mensukseskan hatinya sendiri, yaitu Prama. Prama bertanya bagaimana ia bisa 'bahagia' padahal dalam kacamata orang awam dia sudah sukses yang sama saja seperti bahagia bagi kita-kita. Tapi menurut Prama tidak, maka ia bertanya pada gurunya. Salah seorang orang bijak baginya. Pak Muktar bilang,
"Cinta itu memang kebutuhan. Tapi kita harus pandai mengukur kebutuhan diri kita. Kalo kamu butuh orang baik, kamu harus jadi baik orang baik, butuh yang pengertian, ya, harus bisa mengerti orang lain. Kebaikan akan bertemu kebaikan. Kamu akan dicintai kalau kamu sudah bisa mencintai."
IT'S TOO AWESOME
Yaaah, pantes aja sih karena penulisnya memang penulis yang sudah pro. bisa dilihat di profil belakangnya. dia sudah jago banget dalam menulis.
dan disini juga aku belajar 1 hal yang kulupakan selama hidup Niat
Niat itu... kecil banget
Keluar dengan usaha yang kecil, mikir, rasa. mantepin
Kadang mantepinnya itu kurang ya ? Karena yang kita inginnya sama halnya dengan pikiran dan terutama rasa. Rasa kita, rasa suka, rasa benci mungkin mengikuti niat kita. Kalo kita bilang, "Gue bisa." pasti InsyaAllah bisa. Tapi kalo ditambah-tambahin lagi jadi kacau. Tuhan mengikuti doa hambanya. maka hati-hati ama niat. Mungkin soal niat bisa dibahas nanti AHAHAHA.
Sekarang udah malem mari boboboook~
Regards,
Konan-san